Memahami
Dasar Dioda dan Fungsinya
Dioda
merupakan salah satu komponen elektronik yang penting dalam dunia kelistrikan.
Dalam artikel ini, kita akan membahas dasar-dasar dioda dan fungsinya.
Apa itu Dioda?
Dioda (juga dikenal sebagai
persimpangan PN) adalah komponen listrik yang bertindak seperti katup periksa
elektronik yang memungkinkan arus mengalir dalam satu arah tetapi tidak dalam
arah yang berlawanan. Itu terdiri dari dua semikonduktor yang saling
berhubungan (biasanya silikon atau germanium). Ketika bias maju dengan tegangan
positif, elektron dari material tipe-N dapat dengan mudah bergerak ke dalam
lubang material tipe-P dan membiarkan arus mengalir melaluinya. Saat bias
terbalik, tidak ada arus yang mengalir di antara kedua material. Dengan
demikian, dioda bertindak sebagai sakelar atau "katup satu arah",
hanya membiarkan arus mengalir ketika diarahkan ke arah yang benar.
Dioda banyak digunakan dalam
rangkaian listrik untuk membatasi, membentuk, dan menstabilkan level tegangan.
Dalam rangkaian arus bolak-balik, mereka dapat digunakan sebagai penyearah
(mengubah daya AC ke DC) atau sebagai pengatur tegangan yang mengontrol jumlah
arus yang melewati rangkaian. Mereka juga sering digunakan di sirkuit seperti
generator gelombang tanda, pengatur waktu, dan konverter daya.
Dioda adalah perangkat elektronik
yang terdiri dari dua elektroda yang mengontrol aliran listrik dalam suatu
rangkaian. Namanya berasal dari kata Yunani “dioda” yang berarti 2 arah. Ini
memiliki dua peran utama: untuk memungkinkan arus mengalir dalam satu arah, dan
untuk memblokir (atau "memperbaiki") arus dalam arah yang berlawanan.
Dioda juga memainkan peran kunci dalam mengganti sirkuit dan mengatur voltase
dengan membiarkan voltase dan arus melewatinya pada level yang berbeda
berdasarkan sifat yang dirancangnya.
Simbol Umum Dioda
Dioda disimbolkan dengan gambar anak panah yang
pada ujungnya terdapat garis yang melintang. Simbol tersebut sebenarnya adalah
sebagai perwakilan dari cara kerja dioda itu sendiri. Pada pangkal anak panah
disebut juga sebagai anoda (kaki positif = P) dan pada ujung anak panah disebut
sebagai katoda (kaki negative = N).
Simbol Umum Dioda |
Fungsi Dioda
- Sebagai
penyearah, untuk dioda bridge
- Sebagai
penstabil tegangan (voltage regulator), untuk dioda zener
- Pengaman /
sekering
- Sebagai
rangkaian clipper, yaitu untuk memangkas / membuang level sinyal yang ada
di atas atau di bawah level tegangan tertentu.
- Sebagai
rangkaian clamper, yaitu untuk menambahkan komponen DC kepada suatu sinyal
AC
- Sebagai
pengganda tegangan.
- Sebagai
indikator, untuk LED (light emiting diode)
- Sebagai
sensor panas, contoh aplikasi pada rangkaian power amplifier
- Sebagai
sensor cahaya, untuk dioda photo
- Sebagai
rangkaian VCO (voltage controlled oscilator), untuk dioda varactor
Jenis - Jenis Dioda
Ada berbagai jenis dioda
yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta
spesifikasinya, seperti dioda penyearah(rectifier), dioda Emisi
Cahaya (LED), dioda Zenner, dioda photo (Photo-Dioda)
dan Dioda Varactor.
1. DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)
Dioda
penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang
berfungsi sebagai penyearah tegangan / arus dari arus
bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus AC menjadi DC. Secara umum dioda ini disimbolnya.
Dioda Penyerah |
2. DIODA ZENER
Dioda Zener merupakan
dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon. Dioda ini dikenal
juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah
reverse (kuadran III). Potensial dioda zener berkisar mulai 2,4 sampai 200
volt dengan disipasi daya dari ¼ hingga 50 watt.
Dioda Zener |
Fenomena
tegangan breakdown dioda ini menginspirasi pembuatan komponen
elektronika kerabat dioda yang bernama Zener. Tidak ada perbedaan struktur
dasar dari Zener dengan dioda. Dengan memberi jumlah doping yang lebih banyak
pada sambungan P dan N, ternyata tegangan breakdown dioda bisa makin cepat
tercapai. Jika pada dioda biasanya baru terjadi breakdown pada tegangan ratusan
volt, pada Zener bisa terjadi pada angka puluhan dan satuan volt. Di datasheet
ada Zener yang memiliki tegangan Vz sebesar 2 volt, 5.6 volt dan sebagainya.
Fungsi dari komponen ini biasanya dipakai untuk pengamanan rangkaian setelah
tegangan Zener.
3. DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT
EMITTING DIODE /LED)
Dioda Cahaya |
- Sebagai
lampu indikator,
- Untuk
transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu,
- Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total. Simbol,
Bahan dasar yang digunakan dalam
pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium
Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium
Phospida (GaP), bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang
berbeda-beda. Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah, Bahan GaAsP
memancarkan cahaya merah atau kuning, sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya
merah atau hijau.
Seperti halnya piranti elektronik
lainnya , LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya
dibedakan atas jenis warna
Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA. Karena dapat mengeluarkan cahaya, maka pengujian LED ini mudah, cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya.
LED konvensional terbuat dari mineral inorganik yang bervariasi sehingga menghasilkan warna sebagai berikut:
* Aluminium Gallium Arsenide (AlGaAs) – merah dan
inframerah
* Gallium Aluminium Phosphide – hijau
* Gallium Arsenide/Phosphide (GaAsP) – merah,
oranye-merah, oranye, dan kuning
* Gallium Nitride (GaN) – hijau, hijau
murni (atau hijau emerald), dan biru
* Gallium Phosphide (GaP) – merah, kuning, dan
hijau
* Zinc Selenide (ZnSe) – biru
* Indium Gallium Nitride (InGaN) – hijau kebiruan
dan biru
* Indium Gallium Aluminium Phosphide – oranye-merah,
oranye, kuning, dan hijau
* Silicon Carbide (SiC) – biru
* Diamond (C) – ultraviolet
* Silicon (Si) – biru (dalam pengembangan)
* Sapphire (Al2O3) – biru
LED biru dan putih
LED biru pertama kali dan bisa dikomersialkan menggunakan substrat galium nitrida. LED ini ditemukan oleh Shuji Nakamura tahun 1993 sewaktu berkarir diNichia Corporation di Jepang. LED ini kemudian populer di penghujung tahun 90-an. LED biru ini dapat dikombinasikan ke LED merah dan hijau yang telah ada sebelumnya untuk menciptakan cahaya putih.
4. DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)
Dioda cahaya ini
bekerja pada daerah reverse, jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya. Dalam
keadaan gelap, arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan
dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon. Kuat cahaya dan temperature
keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai
resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai
resistansi dioda cahaya tersebut. Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah
sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch
Tape), dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan
dioda cahaya. Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi, maka cahaya
yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam
bentuk signal listrik.
Dioda Cahaya / Photo |
Sedangkan penggunaan
lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter), dimana
dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari
cahaya akan berubah rendah. Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan
sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan
alarm.
5. DIODA VARACTOR
Dioda Varactor |
Kelebihan dari dioda ini adalah mampu
menghasilkan nilai kapasitansi tertentu sesuai dengan besar tegangan yang
diberikan kepadanya. Dengan dioda ini maka sistem penalaan digital pada sistem
transmisi frekuensi tinggi mengalami kemajuan pesat, seperti pada radio dan
televisi. Contoh sistem penalaan dengan dioda ini adalah dengan sistem PLL
(Phase lock loop), yaitu mengoreksi oscilator dengan membaca penyimpangan
frekuensinya untuk kemudian diolah menjadi tegangan koreksi untuk oscilator.
2 komentar untuk "Memahami Dasar Dasar Dioda Beserta Fungsinya"
bisnistiket.co.id